Sepucuk Surat
Harap.
Kala kutulis surat ini,
rintik rindu terdengar menderu
deras menghujam dibalik pergantian malam
mendoa mengalun rendah
mata memejam telapak menengadah
Kala kutulis surat ini,
tak perlu berlarat-larat kata kuucap
tak penuh romansa bait kukecap
karena tiap namamu terdengar
seluruh kabut kasih seketika memancar
Kala kutulis surat ini,
telah kau lalui setapak usia
seketika itu pula doaku bergemetar di malam hari
seolah membawa pesan aku mencintaimu dengan sederhana
bagaikan kayu kering yang sedang dicumbu api
Tangerang Selatan, April 2024
10.14 p.m.
-R-
Komentar
Posting Komentar